dr. Eddy Sunarjuniarto Spjb, selaku Ketua Staf Medis Fungsional Jantung didampingi dr. Lia G Partakusuma, SpK, selaku Direktur Medik dan Keperawatan memberikan keterangan kepada pers di Ruang Rapat Direksi RSUP Fatmawati Jl.RS Fatmawati, Cilandak Jakarta Selatan, Selasa (08/02/2011) pagi.
"Kalau dari wawancara dengan pasien memang serangan jantung dan sudah akut," demikian tegas dr. Eddy Sunarjuniarto S.Pjb, soal penyakit yang diderita pasiennya itu.
Sementara dr. Lia G Partakusuma, SpK, mengungkapkan kronologis Adjie Massaid dari mulai masuk rumah sakit bersama istri dan kerabatnya, hingga diputus wafat pada dini hari. KondisiAdjie Massaid sendiri sempat membaik sebelum kemudian drastis hingga tidak tertolong.
"Pada Jumat 4 Februari telah masuk tuan A usia 43 tahun Jam 22.45 langsung ditangani, ada tindakan, terapi, keadaannya sempat membaik saat terapi. Setelah beberapa saat sempat memburuk jam 23.15 dan kami bantu pertolongan pada jam 00.45 kami nyatakan pasien meninggal dunia. Kami sudah berikan upaya dan sudah optimal, tapi apa boleh buat, pasien tidak tertolong," urai dr. Lina.
Eddy juga mengungkapkan bahwa kondisi Adjie Massaid yang nampak sehat belum tentu bebas dari penyakit, apalagi jantung. Bahkan bisa diyakini penyakit itu sudah diderita almarhum cukup lama dan tidak terdeteksi dengan baik.
"Enggak cuma orang dengan aktivitas normal yang bisa jadi dasar penyempitan atau pengerasan jantung. Proses itu nggak jadi seketika, sakit ini sudah berjalan lama kadang pasien tidak ada keluhan. Yang khas memang ada keluhan. Apalagi kita nggak ada budaya general check up, selama masih bisa melakukan aktivitas kita bilang sehat. Penyempitan itu semakin besar dan akhirnya robek," urainya.
Hal ini sekaligus membantah dugaan sebagian orang yang mengatakan Adjie Massaid diracun oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan politik tertentu. (kpl/gum/dar)
0 comments:
Post a Comment